top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon

Edmodo: ‘Facebook’-nya Pendidikan untuk Blended Learning

  • Writer: wildayumnas
    wildayumnas
  • Oct 13, 2018
  • 5 min read


Source: https://www.edmodo.com/

Di era digital ini, sosial media sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, seperti halnya Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Pada tahun 2017, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mensurvei bahwa pengguna media sosial mencapai 87,13% dari 143,26 juta pengguna internet di Indonesia.(APJII, 2017) Penggunanya pun beragam, bukan hanya dari kalangan dewasa dan orang tua, remaja dan anak-anak pun sudah mulai mengenal sosial media.


Sosial media yang banyak digunakan seperti yang dicontohkan di atas, hanya memiliki fungsi sebagai hiburan (entertainment) saja, jarang digunakan untuk bidang pendidikan, khususnya pembelajaran. Aplikasi jejaring sosial dalam pendidikan bisa menghasilkan berbagai manfaat seperti gaya kolaborasi baru, meningkatkan pengalaman kelas modern, berbagi sumber daya dalam berbagai format, dll (Thongmak, 2013).


Berdasarkan hal itu, Edmodo hadir untuk memfasilitasi bidang pendidikan dengan menggunakan media sosial. Edmodo adalah jejaring sosial pribadi atau media sosial mirip dengan layanan yang disediakan oleh Facebook dan Twitter. Edmodo diciptakan khusus untuk digunakan para guru dan siswa dalam proses pembelajaran . Sebagai jejaring sosial pribadi, Edmodo memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik dengan membangun interaksi antar siswa dengan guru (Nee, 2014).


Edmodo : Facebook versi Pendidikan

Edmodo memiliki fasilitas yang hampir sama dengan Facebook, sehingga siswa akan sangat familiar dan lebih tertarik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Edmodo. Fitur-fitur nya pun tidak jauh berbeda, seperti ‘Beranda’, ‘Profil’, ‘Notifikasi’, dan ‘Pesan’. Kita juga bisa mengatur profil kita di ‘Pengaturan Akun’. Bedanya, Edmodo memiliki fitur-fitur yang mendukung pembelajaran, seperti:

  1. Terdapat Akun Orangtua/Wali Siswa, agar orangtua/wali mereka mengetahui informasi secara jelas mengenai aktivitas belajar, tugas, dan nilai siswa.

  2. Dapat membuat ‘Grup’ sebagai tempat untuk berkomunikasi dan berkolaborasi satu sama lain.

  3. Dapat membuat ‘Kelas’ di Edmodo. Untuk setiap siswa yang tergabung, Edmodo akan secara otomatis memberikan juga kode parent yang diperuntukkan untuk orangtua/wali siswa sehingga dapat memantau perkembangan belajar anaknya secara langsung melalui sistem ini. Fitur ini sangat bermanfaat bagi guru untuk mengelola kelas. Guru dapat mengunggah dan mengatur sumber bahan ajar di ‘Library’, membuat catatan (fungsinya mirip dengan ‘Status’ pada Facebook), membuat pengumuman, membuat penugasan, membuat kuis, dan juga melakukan penilaian.

Namun, dalam hal interaksi, Edmodo berbeda dengan Facebook. Sifat kerahasiaan Edmodo sangat baik, karena siswa hanya akan bisa mengakses apabila mendapatkan kode dari guru mereka (Alwan, 2017) dan siswa tidak dapat berinteraksi dengan orang asing selain anggota kelas dan guru mereka.


Balasubramaniana, Jaykumar & Fukey (2014) berpendapat bahwa sebagai sebuah jaringan pembelajaran yang gratis dan aman, Edmodo dapat digunakan untuk menyediakan cara sederhana bagi guru untuk menciptakan dan mengelola sebuah komunitas kelas online serta memungkinkan siswa untuk terhubung dan bekerja dengan guru kelas mereka di mana pun dan kapan pun.


Hasil dari penelitian Balasubramaniana, dkk. tersebut menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai menggunakan Edmodo sebagai platform pembelajaran dan juga untuk menciptakan lingkungan belajar melalui kegiatan online yang dilakukan dengan gaya belajar mandiri mereka sendiri. Selain itu Edmodo dapat mendukung komunikasi dan diskusi dengan cara online, serta penggunaan yang mudah dan ramah untuk pengguna (siswa) yang memungkinkan mereka menikmati kelas online.


Cauley (2013) menegaskan bahwa mengintegrasikan Edmodo dalam proses pembelajaran tidak menuntut sekolah untuk memiliki laboratorium komputer atau menyediakan laptop di kelas, karena Edmodo dapat digunakan sebagai suplemen untuk proses belajar mengajar dan memungkinkan guru untuk meningkatkan jumlah komunikasi dengan siswa di luar kelas (dalam Dewi, 2014).


Manfaat Edmodo dalam Pembelajaran

Penelitian dari Nee (2014) juga membuktikan bahwa, dalam hal pendidikan, Edmodo dapat memperluas keterlibatan siswa dan meningkatkan nilai mereka. Selain itu, pada penelitian tersebut memperlihatkan bahwa minat belajar peserta didik dan motivasi intrinsiknya meningkat setelah menggunakan Edmodo dalam pembelajaran.


Tak hanya itu, fitur obrolan pada Edmodo juga memfasilitasi siswa untuk menanyakan sesuatu yang belum dipahaminya. Tak dipungkiri, siswa yang memiliki kepribadian introvert akan malu bertanya ketika di dalam kelas, maka dari itu melalui Edmodo siswa dapat menanyakan dan mendiskusikannya di ruang obrolan dengan bebas dan tanpa tekanan.


Hal itu sesuai dengan pernyataan Kruger, dkk. (Nee, 2014) yang menyatakan bahwa dinamika obrolan online di Edmodo memungkinkan peserta didik untuk merasa lebih hebat dalam membuat pertanyaan karena adanya hambatan psikologis yang melekat dalam komunikasi online. Sehingga, Edmodo dapat dimanfaatkan sebagai alat pendidikan untuk membantu siswa mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.


Edomodo dan Blended Learning

Pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran bukan menjadi satu-satunya sarana belajar. Ia hanya menjadi alat pendukung pembelajaran. Guru tetap perlu melakukan pembelajaran secara langsung kepada siswa untuk menyajikan informasi dari materi yang diajarkan.


Melihat keuntungan yang didapat dalam menggunakan Edmodo, perlu kiranya diimplementasikan model pembelajaran yang sesuai dengan penggunaan Edmodo, yaitu mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka (face to face learning) dengan pembelajaran online (online learning).


Model pembelajaran yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah model pembelajaran blended learning. Blended learning oleh Cheung & Hew (2011) diartikan sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online (dalam Wahyuningsih & Budiningsih, 2014).


Cisco System (dalam Surahman & Surjono, 2017) mendefinisikan blended learning sebagai kombinasi karakteristik pembelajaran tradisional dan lingkungan pembelajaran elektronik atau blended e-learning. Menurut Centre for Educational Research and Innovation (CERI), program blended learning menjadi semakin signifikan dengan TIK untuk melengkapi pembelajaran, bukan untuk menggantikan bentuk-bentuk pembelajaran tradisional (López-Pérez, Pérez-López, & Rodríguez-Ariza, 2011).


Keefektifan pembelajaran model blended learning dengan menggunakan aplikasi media sosial Edmodo telah dibuktikan oleh beberapa penelitian. Alwan (2017) telah membuktikan, dalam penelitiannya, bahwa 13 dari 17 siswa merespon sangat baik kegiatan pembelajaran menggunakan model blended learning dengan menggunakan aplikasi Edmodo. Selain itu, rerata hasil post-test siswa meningkat menjadi 88,65 dari yang awalnya rerata hasil pretest sebesar 55,29. Itu menandakan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan Edmodo dalam pembelajaran blended learning.


Dewi (2014) juga membuktikan adanya sikap positif siswa melalui kelas virtual dan siswa menunjukkan kepuasan dengan kolaborasi online (blended learning) menggunakan Edmodo. Hasil penelitiannya pada 35 siswa menunjukkan bahwa lebih dari 25 siswa sangat setuju bahwa mereka merasa nyaman berinteraksi dengan temannya di Edmodo. Mereka dapat berbagi ide-ide dengan teman mereka dan memiliki waktu lebih untuk berpikir sebelum mereka merespon posts di Edmodo. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa siswa yang pemalu dan kurang percaya diri akan lebih nyaman untuk berkomunikasi melalui Edmodo.


Berdasarkan penjelasan di atas dan penelitian-penelitian yang mendukung, para guru dapat mempertimbangkan bahwa aplikasi Edmodo dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran yang menarik siswa untuk belajar di dalam maupun di luar kelas. Edmodo juga bisa menjadi salah satu opsi yang digunakan guru untuk mendukung pembelajaran dengan model blended learning.


DAFTAR PUSTAKA

  • Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2017). Infografis: Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2017. Jakarta: APJII.

  • Nee, Chee Ken. (2014). The Effect of Educational Networking on Students’ Performance in Biology. International Journal on Integrating Technology in Education (IJITE). Vol 3. No 1. 21-41.

  • Alwan, Muhammad. (2017). Pengembangan Model Blended Learning Menggunakan Aplikasi Edmodo untuk Mata Pelajaran Geografi SMA. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan (JITP). Vol 4. No 1. 65-76.

  • Balasubramaniana, Kandappan., Jaykumar, V., Fukey, Leena Nitin. (2014). A study on “Student preference towards the use of Edmodo as a learning platform to create responsible learning environment”. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 144. 416 – 422.

  • Wahyuningsih, Dian., Budiningsih, C. Asri. (2014). Implementasi Blended Learning by The Constructive Approach (BLCA) dalam Pembelajaran Interaksi Manusia dan Komputer. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan. Vol 1. No 1. 15-27.

  • Surahman, Ence., Surjono, Herman Dwi. (2017). Pengembangan Adaptive Mobile Learning pada Mata Pelajaran Biologi SMA sebagai Upaya Mendukung Proses Blended Learning. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan (JITP). Vol 4. No 1. 26-37.

  • López-Pérez, M. V., Pérez-López, M. C., & Rodríguez-Ariza, L. (2011). Blended learning in higher education: Students’ perceptions and their relation to outcomes. Computers & education, Vol 56. No. 3. 818-826.

  • Dewi, F. (2014). Edmodo: A social learning platform for blended learning class in higher education. Research in Education Technology: Pedagogy and Technology Journal. SEAMEO-SEAMOLEC. Vol 11. No 2. 1-11.

  • Thongmak, M. (2013). Social network system in classroom: Antecedents of edmodo© adoption. Journal of e-Learning and Higher Education. Vol 1, 1-15.

Comments


SIGN UP AND STAY UPDATED!
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey Facebook Icon

© 2023 by Talking Business.  Proudly created with Wix.com

bottom of page