Ragam Pengetahuan Menurut Para Ahli
- wildayumnas
- Oct 14, 2018
- 2 min read

Proses pembelajaran pada beberapa tahun terakhir ini sedang berkembang menjadi pembelajaran bermakna, yang mana terfokus pada proses-proses aktif, kognitif, dan konstruktif. Dalam hal itu, siswa dijadikan sebagai subjek yang aktif dalam kegiatan pembelajaran, mampu memilih informasi yang akan mereka pelajari, dan mengonstruksi makna dari informasi yang mereka terima.
Hal ini merupakan upaya perubahan dari pandangan pasif terhadap siswa yang hanya menerima dan merekam informasi yang mereka terima.
Perubahan tersebut sebagai wujud optimis pendidik, bahwa siswa dapat memproses sendiri informasi yang mereka dapatkan berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya, aktivitas kognitif dan metakognitif mereka, dan kesempatan serta hambatan yang mereka temui dalam pembelajaran.
Menurut Prawiradilaga (2007), pengetahuan berdasarkan teori informasi dapat dipilah dan dikaji karakteristiknya. Analisis pengetahuan dilaksanakan melalui pengelompokan jenis ilmu berdasarkan struktur di dalamnya serta jenjang atau tingkat pemahamannya bagi proses belajar seseorang. Sehingga, guru harus dapat memutuskan apa yang perlu diajarkan kepada para siswa, karena tidak semua pengetahuan harus diajarkan di kelas.
Pada postingan ini, akan dijelaskan tentang ragam pengetahuan menurut para ahli.
Para ahli memiliki pendapat yang berbeda mengenai ragam pengetahuan. Berikut ini penjabaran dari pendapat masing-masing ahli (Prawiradilaga, 2007: 81-82):
Merrill (CDT) menyatakan bahwa isi pelajaran terdiri atas fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Merrill khusus untuk ranah belajar kognitif.
Kemp, dkk.menyatakan bahwa kategori ilmu menurut mereka adalah fakta, konsep, prinsip dan aturan, kemampuan antar pribadi, dan sikap.
Anderson & Krathwohl, dkk menyatakan bahwa ragam pengetahuan terdiri atas fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi.
Romiszowski bersama Kemp, dkk memiliki visi yang sama atas pencantuman kemampuan antarpribadi dan sikap sebagai bagian dari ragam pengetahuan. Romiszowski juga beranggapan bahwa tidak mencantumkan kemampuan motorik sebagai ragam pengetahuan merupakan bentuk pengabaian dari ragam pengetahuan tersebut. Selain itu, menurut Romiszowski, metakognitif adalah kemampuan motorik yang menonjol dilandasi oleh penugasan ragam pengetahuan lain sampai yang tersulit. Sehingga, metakognitif termasuk dalam ragam pengetahuan. Jadi, ragam pengetahuan menurut Romiszowski bersama Kemp, dkk. adalah fakta, konsep, prinsip, prosedur, kemampuan antarpribadi/sosial, sikap, metakognitif, dan motorik.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut maka dapat diketahui bahwa terdapat delapan ragam pengetahuan, yaitu: fakta, konsep, prinsip, prosedur, kemampuan antarpribadi/sosial, sikap, metakognitif, dan motorik.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang ragam pengetahuan, tunggu postingan selanjutnya ya! :)
Daftar Pustaka
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran (Instructional Design Principles). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kommentare